Kamis, 05 Juli 2012

SEKILAS TENTANG SEJARAH PAROKI BANIONA

Data sejarah  yang diramu dalam tulisan ini, dihimpun  dari buku-buku induk permandian dan buku perkawinan serta  informasi  dari  beberapa tokoh sejarah yang masih hidup.
1.1.Awal Misi.
Menurut catatan buku induk permandian ( Buku I paroki Wayang One),  Petrus Gelak, adalah orang pertama dari stasi Botung yang di baptis  pada tanggal  02 oktober 1924 oleh Pastor F. Kluiters.
Petrus  Gelak, lahir dari  pasangan  : Gelak dan  Lodan, di Lewobele – Botung, pada tahun 1921.
Pada periode ini, daerah Botung masih berada dalam wilayah paroki Lite.
Dari tahun 1924 sampai sekitar tahun 50 an, daerah Botung, Lewokeda, Bakraha, WayangOne, ongabarang, watodei-Demondei dan wureh; masih berada dalam wilayah paroki Lite. Di layani sekitar 20 an   imam missionaris.

Pada awal karya misi,  dalam karya  pelayanan nya  para pastor di bantu oleh guru-guru agama yang diberi kuasa untuk  mengajar agama, memimpin ibadath, membuat pembinaan dan pendampingan menjelang penerimaan sebuah Sakramen.
Pada umumnya, penduduk asli masih animis, kafir, polygamy, kurang pendidikan, sering terjadi perang antar suku, kampung dan desa, hanya karena soal  tapal  batas  sejengkal  tanah.
1.2.Berdirinya  Paroki.
1.2.1.      Masa awal berdirinya paroki.
Dalam  tahun 1955, paroki Wayang one, di mekarkan dari paroki Lite.
Paroki baru ini  punya  nama : PAROKI SANTA  MARIA HATI TAK BERCELA  WAYANGONE  dengan pusat  parokinya : Wayangone.
Pastor Paroki pertama : P. Arnoldus  Dupont, SVD.
Paroki Wayangone, meliputi wilayah: wayangone, Demondei, watodei, wolo, Riangpadu,    bugalima, wureh,  bliko, ariona, tobilota, wailebe, botung, basarani, bakraha, lewokeda, baniona dan pemukiman baru ( mewet).
Ø  Para  Pastor  yang pernah bertugas di paroki  Baniona.

Dari tahun 1955 sampai sekitar tahun  1963, paroki wayangone, di layani oleh  pastor Dupont dan pastor kluiters.
Sejak  tahun 1963 sampai sekitar tahun 1972, paroki Wayang one, dilayani oleh P. Gerbrant Krammer svd. Setelah P. Gerbrant  Kramer SVD, paroki  ini di layani oleh P. Florante SVD, P. Jan. Van Velssem SVD, bersama  Rm. C. Kalesar, Pr.
Tahun 1972 sampai tahun 1975, P. Bernard Muller SVD, di perca yakan untuk menjadi  pastor paroki Wayang one.
Tahun 1975 sampai 1980, Paroki  Wayangone, di layani oleh Rm. Goris Kedang, Pr.
Tahun 1975 sampai tahun 1986, Paroki Wayangone, di layani oleh P. Yohanes Perason Bataona, svd.
Tahun 1986 sampai tahun 1997, Pastor Gerbrant Krammer svd, kembali diberi kepercayaan untuk memimpin paroki Baniona, di bantu oleh Rm. Samarias Beni, Pr. Selanjutnya di bantu  oleh Rm.Donatus Selidang kolin,Pr. Setelah Rm. Donatus Selindang, Pr pergi melanjutkan  study; pastor  Kramer SVD. Dabantu oleh  Rm. Lasarus Laga Koten,Pr.
Tahun 1997 sampai tahun 1999, Rm.Lasarus Laga Koten, Pr, menjadi pastor paroki Baniona. Dalam karya  pelayanannya sebagai pastor paroki, Romo Lasarus di abantu oleh Rm. Dominikus Mage  Hera, Pr.
Tahun 1999 sampai tahun 2003, Rm. Pius Tewo Lewoema,Pr, menjadi pastor paroki.  Masih di bantu oleh Rm. Domi Mage Hera. Setelah Rm. Domi Mage, Pr, meninggal februari 2001, Rm. Pius Tewo Pr,  di bantu oleh Rm. Eman Temaluru, pr.
Tahun 2003 sampai tahun 2004, Rm. Yosep Sani Teluma, Pr, di percayakan untuk melayani paroki baniona sebagai pastor paroki.
Masih di bantu oleh Rm. Eman Temaluru, Pr.
Tahun 2004 sampai april 2010, Rm. Markus Kapitan, Pr, Pastor Paroki Baniona; di bantu oleh Rm. Eman Temaluru, Pr, setelah Rm. Eman,  Rm. Kustan di bantu oleh  Rm.Stef Kolin,pr, selanjutnya Rm. Ben Koban, Pr dan yang terakhir  Rm. Bonie Hurint, Pr.
Tanggal 28 April 2010, dalam SK Uskup Larantuka,
no: KL.130/V.3/IV/2010, Rm. Sylvester Tukan,Pr,  menjadi Pastor Paroki Baniona, di bantu oleh Rm Bonie Pr.
Ø  Imam – Biarawan/wati  asal  paroki Baniona.
1.      P. Damasenus  Satu SVD
2.      Rm. Dominikus  Pareta, OMI
3.      P.Yohanes Dua  Danibao, SVD
4.      Rm. Alfons  Wungubelen, Pr
5.      Br. Paskalis  SVD.
6.      Sr. Maria  Yosse, SspS.
7.      Sr. Damiana  SsPS
8.      Sr. Maria  Rikarda SsPS.
9.      Sr. Valentin
10.  Sr. Christin  Luga  Wai
11.  Sr. Yasinta  sogen Dst.
12.  Sr. Lusia  Lodan, Dst.
13.  Fr. Eli, pr
14.  Fr. Rudi
15.  Fr. Siprianus  Suka SVD
16.  Fr. Kornelis  Neba
17.  Sr. Ani  Danibao.s

1.2.2.      Masa Berbenah diri.
Tanggal 14  april 1986 dalam SK Uskup Larantuka, Mgr. Darius  Nggawa, svd,  No. D.139/B.3.3./86;  secara resmi memindahkan pusat paroki Wayang one, yang berpusat di Wayangone, sejak dikeluarkan SK ini, pusat paroki di pindahkan ke stasi Baniona.
Dengan di pindahkannya pusat paroki dari Wayangone ke Baniona, maka dengan sendirinya  nama Paroki pun diganti dari Paroki santa Maria Hati Tak Bercela Wayangone,  menjadi Paroki santa Maria Hati Tak Bernoda  Baniona.
Dengan demikian, melepaskan stasi Watodei, wolo, riangpadu, bugalima, wureh dan tanah merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORGANISASI TEAM PASTOR DEWAN PAROKI

Organisasi  Dewan  Pastoral  Paroki  Baniona: ·          Bidang  Organisasi : Wilayah territorial Paroki Baniona, yang menjadi wilayah...